Berapa Kebutuhan Uang Pertanggungan untuk Asuransi saya ?
Berapa Kebutuhan Uang Pertanggungan untuk Asuransi saya ? Uang Pertanggungan merupakan istilah yang selalu melekat dalam produk asuransi jiwa, mempunyai arti sejumlah uang yang akan dibayarkan oleh pihak perusahaan asuransi kepada ahli waris nasabahnya jika dikemudian hari si nasabah tersebut meninggal dunia. Uang pertanggungan inilah inti dari asuransi jiwa, sebagaimana asuransi jiwa adalah proteksi terhadap penghasilan bukan proteksi atas jiwa jika risiko terjadi.
Uang pertanggungan selayaknya menjadi syarat utama jika seseorang memerlukan produk asuransi jiwa. Uang pertanggunan ini pula yang biasanya ditanyakan oleh agen asuransi untuk menghitung berapa premi yang diperlukan untuk memperoleh uang pertanggungan jika terjadi risiko dalam sebuah ilustrasi. Manfaat bagi kita, calon nasabah asuransi adalah dapat membandingkan mana produk asuransi yang memberikan premi yang murah dengan uang pertanggungan yang sama.
Untuk menentukan uang pertanggungan yang dibutuhkan, secara sederhana di bagi menjadi 2 metode, yaitu metode Human Life Value dan metode Income Based Value.
Metode human life value merupakan metode menentukan uang pertanggungan berdasarkan penghasilan rata-rata yang diterima per bulan selama setahun sampai tanggungan (anak) memperoleh pekerjaan untuk mandiri membiayai diri sendiri.
Cara perhitungan human life value adalah penghasilan rata-rata X 12 X waktu pertanggungan. Contoh, Pak B umur 30 tahun, mempunyai penghasilan 10 juta per bulan, mempunyai istri yang tidak bekerja dan seorang anak 5 tahun (asumsi anak bekerja setelah umur 23 tahun, maka sisa pertanggungan adalah 18 tahun), maka kebutuhan uang pertanggungan untuk Pak B adalah Rp 2,16 miliar (Rp 10 juta X 12 X 18 tahun).
Metode ini mempunyai kelemahan semakin bertambahnya umur tertanggung, nilai pokoknya semakin mengecil dan pada akhirnya akan habis setelah tertanggung mulai bekerja.
Sedangkan metode income based value merupakan metode menentukan uang pertangungan berdasarkan berapa bunga dari nilai pokok tertentu yang di simpan di deposito berjangka atau obligasi retail yang berlaku yang hasilnya setara dengan penghasilan rata-rata yang diterima per bulan selama setahun.
Yang perlu diketahui sebelum melakukan perhitungan dengan metode ini adalah bunga deposito/obligasi per tahun yang berlaku. Cara perhitungan income based value adalah penghasilan rata-rata X 12 X bunga deposito/obligasi yang berlaku. Misal, Pak C umur 30 tahun, mempunyai penghasilan 10 juta per bulan, mempunyai istri seorang ibu rumah tangga dan mempunyai dua anak, 5 tahun dan 7 tahun, suku bunga deposito/obligas per tahun 6% maka kebutuhan uang pertanggungan untuk Pak C adalah Rp 2 miliar ((Rp 10 juta X 12)/6%)
Metode ini mempunyai kelebihan dibandingkan metode human life value, yaitu nilai pokok uang pertanggungan akan selalu tetap, sampai kapanpun, tertanggung hanya menikmati hasil bunga dari uang pertanggungan yang di terima saja.
Berapa Kebutuhan Uang Pertanggungan untuk Asuransi saya ? Sudahkah asuransi jiwa yang kita punya memiliki uang pertanggungan yang memadai ?
Untuk menentukan uang pertanggungan yang dibutuhkan, secara sederhana di bagi menjadi 2 metode, yaitu metode Human Life Value dan metode Income Based Value.
Metode human life value merupakan metode menentukan uang pertanggungan berdasarkan penghasilan rata-rata yang diterima per bulan selama setahun sampai tanggungan (anak) memperoleh pekerjaan untuk mandiri membiayai diri sendiri.
Cara perhitungan human life value adalah penghasilan rata-rata X 12 X waktu pertanggungan. Contoh, Pak B umur 30 tahun, mempunyai penghasilan 10 juta per bulan, mempunyai istri yang tidak bekerja dan seorang anak 5 tahun (asumsi anak bekerja setelah umur 23 tahun, maka sisa pertanggungan adalah 18 tahun), maka kebutuhan uang pertanggungan untuk Pak B adalah Rp 2,16 miliar (Rp 10 juta X 12 X 18 tahun).
Metode ini mempunyai kelemahan semakin bertambahnya umur tertanggung, nilai pokoknya semakin mengecil dan pada akhirnya akan habis setelah tertanggung mulai bekerja.
Sedangkan metode income based value merupakan metode menentukan uang pertangungan berdasarkan berapa bunga dari nilai pokok tertentu yang di simpan di deposito berjangka atau obligasi retail yang berlaku yang hasilnya setara dengan penghasilan rata-rata yang diterima per bulan selama setahun.
Yang perlu diketahui sebelum melakukan perhitungan dengan metode ini adalah bunga deposito/obligasi per tahun yang berlaku. Cara perhitungan income based value adalah penghasilan rata-rata X 12 X bunga deposito/obligasi yang berlaku. Misal, Pak C umur 30 tahun, mempunyai penghasilan 10 juta per bulan, mempunyai istri seorang ibu rumah tangga dan mempunyai dua anak, 5 tahun dan 7 tahun, suku bunga deposito/obligas per tahun 6% maka kebutuhan uang pertanggungan untuk Pak C adalah Rp 2 miliar ((Rp 10 juta X 12)/6%)
Metode ini mempunyai kelebihan dibandingkan metode human life value, yaitu nilai pokok uang pertanggungan akan selalu tetap, sampai kapanpun, tertanggung hanya menikmati hasil bunga dari uang pertanggungan yang di terima saja.
Berapa Kebutuhan Uang Pertanggungan untuk Asuransi saya ? Sudahkah asuransi jiwa yang kita punya memiliki uang pertanggungan yang memadai ?
Comments
Post a Comment