Merencanakan Dana Pensiun : Studi Kasus

Merencanakan Dana Pensiun : Studi Kasus adalah tulisan terakhir dari dua tulisan sebelumnya mengenai financial check-up dan studi kasus merencanakan dana pendidikan anak sebagai bagian dari penyusunan perencanaan keuangan secara mandiri tanpa bantuan jasa perencana keuangan.

Merencanakan dana pensiun merupakan contoh lain perencanaan keuangan jangka panjang yang perlu dilakukan selain dana pendidikan anak yang telah di bahas sebelumnya. Merencanakan dana pensiun bertujuan agar setelah memasuki usia pensiun penghasilan yang di terima tidak berbeda jauh dengan penghasilan yang kita terima saat ini. Dengan kata lain merencanakan dana pensiun sama dengan mempertahankan gaya hidup, meskipun sudah tidak bekerja lagi.


Langkah-langkah dalam merencanakan dana pensiun, yaitu :
1. menentukan usia pensiun
2. menentukan asumsi usia harapan hidup setelah pensiun
3. menghitung penghasilan saat ini

Studi Kasus
Pak Herman saat ini berusia 30 tahun, PNS, trader saham dan internet marketer mempunyai penghasilan total sebulan Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). PNS satu ini sadar betul akan pentingnya merencanakan dana pensiun agar gaya hidup yang sedang dijalani sekarang tidak banyak berubah setelah memasuki usia pensiun nantinya.

Beliau memutuskan untuk merencanakan secara mandiri dana pensiunnya setelah membaca tulisan-tulisan yang ada di blog ini, di mulai dari mengunduh spreadsheet dari situs andreashartono.com atau dari dropbox dan langsung menuju sheet Kalkulator Dana Pensiun. Data-data yang dimiliki di atas kemudian dimasukkan ke dalam kalkulator tersebut dan hasilnya adalah 
  1. Total biaya hidup pensiun selama 20 tahun adalah Rp 89.398.165.415 (delapan puluh sembilan miliar tiga ratus sembilan puluh delapan juta seratus enam puluh lima ribu empat ratus limabelas rupiah)
  2. Biaya hidup per bulan semasa pensiun adalah Rp 541.735.297 (lima ratus empat puluh satu juta tujuh ratus tiga puluh lima ribu dua ratus sembilan puluh tujuh rupiah)
  3. Jenis investasi yang direkomendasikan yaitu Reksadana Saham dengan asumsi pertumbuhan investasi 25% per tahun. 
  4. Untuk menyiapkan dana sebesar delapan puluh miliar tersebut besar dana investasi yang dibutuhkan adalah
    • secara tahunan sebesar Rp 84.754.373 (delapan puluh empat juta tujuh ratus lima puluh empat ribu tiga ratus tujuh puluh tiga rupiah)
    • secara bulanan sebesar Rp 3.841.753 (tiga juta delapan ratus empat puluh satu tujuh ratus lima puluh tiga rupiah) atau
    • secara sekaligus sebesar Rp 337.736.720 (tiga ratus tiga puluh tujuh juta tujuh ratus tiga puluh enam ribu tujuh ratus dua puluh rupiah).
Mempersiapkan dana pensiun sebesar Rp 89.398.165.415 ternyata sangat murah dengan melakukan investasi secara berkala tiap bulan selama 25 tahun pada reksadana saham sebesar Rp 3.841.753, sangat murah dibandingkan dengan menyimpannya di celengan yang tiap bulannya dibutuhkan dana Rp 297.993.885.

Jadi, anda pilih yang mana ?

Comments

Popular posts from this blog

How to Master Your Habits Now !

Investasi Emas vs Reksadana Saham, Mana yang Lebih Tinggi Hasilnya ?

Merencanakan Dana Pendidikan Anak : Studi Kasus