Masuk Universitas Brawijaya 2017

Sistem seleksi masuk Universitas Brawijaya tahun 2017 ada 3 yaitu SNMPTN, SBMPTN dan SMUB

SNMPTN merupakan pola seleksi nasional  berdasarkan prestasi akademik menggunakan nilai rapor dan prestasi lainnya -->> https://selma.ub.ac.id/jalur-masuk-snmptn/

SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2017 adalah seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dalam bentuk cetak (paper based testing) atau menggunakan komputer (computer based testing), atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian keterampilan calon Mahasiswa, dilakukan secara bersama di bawah koordinasi panitia pusat. -->> https://selma.ub.ac.id/seleksi-masuk-sbmptn/

SMUB (Seleksi Mandiri UB) merupakan seleksi masuk Universitas Brawijaya yang diselenggarakan secara mandiri oleh Universitas Brawijaya. Seleksi Mandiri UB tidak memerlukan ujian baik berupa PBT (Paper Base Test) maupun CBT (Computer Base Test). Seleksi didasarkan pada nilai/skor yang diambil dari hasil ujian SBMPTN 2017. -->> https://selma.ub.ac.id/spmk/

Biaya Kuliah

Untuk biaya kuliah setelah peserta lulus ujian tergantung dari jenis seleksinya, di antara ketiga jenis ujian masuk, SMUB-lah yang paling mahal dibanding SNMPTN (paling murah) maupun SBMPTN. Biaya kuliah jalur SMUB terbagi menjadi 2 (dua) yaitu SPFP (Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan) sekali bayar untuk awal masuk dan SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan) yang dibayar tiap semester. SPFP besarnya antara Rp 17.910.000 s.d Rp 242.485.000 dan SPP yang paling murah Rp 2.625.000 sedangkan yang paling mahal Rp 9.650.000

Jurusan Paling Mahal

Jurusan paling mahal untuk tahun 2017 adalah Pendidikan Dokter dengan SPFP sebesar Rp 242.485.000 dan SPP per semesternya Rp 8.825.000. Sedangkan Jurusan paling Murah adalah seluruh jurusan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan SPFP Rp 17.910.000 dan SPPnya Rp 6.000.000

Comments

Popular posts from this blog

How to Master Your Habits Now !

Investasi Emas vs Reksadana Saham, Mana yang Lebih Tinggi Hasilnya ?

Merencanakan Dana Pendidikan Anak : Studi Kasus